politicalphishing.com – Sejak awal tahun 2024, Jepang mengalami peningkatan tajam dalam jumlah kasus infeksi oleh bakteri pemakan daging yang mematikan. Penyakit ini, yang secara resmi dikenal sebagai Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS), telah menginfeksi lebih dari 1.000 orang, melampaui jumlah kasus yang tercatat di tahun sebelumnya.
Penyebab Utama:
Dilansir oleh The Independent, penyakit ini mayoritas disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes, yang juga dikenal sebagai streptokokus grup A. Kondisi ini dapat berakibat fatal, dengan Jepang telah mencatat 77 kematian akibat STSS sampai saat ini, menurut NDTV.
Deskripsi Infeksi:
STSS merupakan infeksi bakteri yang langka namun sangat serius. Infeksi ini terjadi saat bakteri menembus jaringan dalam dan aliran darah, melepaskan toksin yang memicu respons tubuh yang cepat dan berbahaya.
Gejala Utama:
Gejala dari STSS muncul cepat, biasanya dalam waktu 24-48 jam, dan meliputi:
- Demam
- Menggigil
- Nyeri otot
- Mual dan muntah
Penderita juga dapat mengalami tekanan darah rendah, kegagalan organ, detak jantung cepat, dan pernapasan yang cepat. Anak-anak mungkin mengalami radang tenggorokan, sementara orang dewasa bisa mengalami gejala lebih serius seperti nyeri pada anggota badan, bengkak, demam, dan tekanan darah rendah.
Strategi Pencegahan:
Mencegah STSS memerlukan praktik kebersihan yang baik, termasuk:
- Mencuci tangan secara teratur
- Menutup mulut saat batuk atau bersin
Langkah-langkah ini sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi dan melindungi diri dari bakteri.
Mengingat tingginya risiko yang ditimbulkan oleh bakteri pemakan daging, penting bagi individu untuk memahami gejala dan mengambil tindakan pencegahan yang sesuai. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan adalah langkah kunci untuk mengurangi risiko terinfeksi. Kesadaran dan pencegahan adalah kunci utama dalam menghadapi ancaman STSS ini di Jepang.